HJ sebelumnya ditemukan tewas di kebun kelapa di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Korban tewas dibunuh oleh suami nasabahnya sendiri karena pelaku merasa tersinggung dengan ucapan korban saat menagih utang.
HJ sebelumnya dilaporkan hilang setelah menagih angsuran kredit pada Kamis, (18/9/2025) malam.
Ia sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada kerabatnya, mengabarkan bahwa dirinya sedang dibonceng oleh suami nasabah untuk mengambil uang, dan dibawa ke lokasi asing di balik hutan.
Setelah pesan itu, korban tidak bisa lagi dihubungi.
Selanjutnya pihak keluarga korban akhirnya turun tangan mencari keberadaan HJ.
Nahas, HJ ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun milik warga.
Kapolres Pasangkayu, AKBP Joko Kusumadinata, membenarkan bahwa HJ adalah korban pembunuhan.
Pihak kepolisian telah mengamankan terduga pelaku, R (32), suami dari nasabah yang bersangkutan.
"Benar. R sudah kita amankan di Polres," kata AKBP Joko Kusumadinata, saat dikonfirmasi Kompas.com pada Minggu, (21/9/2025).
Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena tersinggung dengan perkataan HJ saat menagih utang.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap kronologi detail dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
"Nanti dirilis sekalian. Ini kita masih fokus pengembangan dulu," pungkas Joko.
Rumah terduga pelaku dibongkar warga
Rumah seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan karyawati koperasi, HJ (19), dibongkar oleh warga dan keluarga korban di Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, pada Minggu (21/9/2025).
Pembongkaran ini dilakukan sebagai bentuk amarah atas tewasnya korban yang ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kelapa.
Terlihat warga menggunakan balok kayu dan besi untuk membongkar dinding rumah, mulai dari area depan hingga belakang.
Proses pembongkaran yang dimulai sekitar pukul 15.00 Wita ini juga disaksikan oleh warga sekitar.
"Sudah tidak ada penghuninya, rumah sudah dikosongkan," ujar seorang warga di lokasi seperti dilansir dari Tribun-Sulbar.com, Minggu (21/9/2025).
Barang-barang di dalam rumah pun telah dikeluarkan. Rencananya, warga dan keluarga korban akan menggunakan truk untuk menarik pondasi rumah agar lebih mudah dibongkar.
Kronologi Kejadian
HJ, seorang pegawai koperasi BUM, ditemukan tewas pada Sabtu (20/9/2025) di Dusun Tanga-tanga, Desa Sarjo.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan pakaian dalam dengan seragam kerjanya melilit di leher. Penemuan jasad ini terjadi hanya berselang satu hari setelah ia dilaporkan hilang kontak oleh rekan kerjanya.
Berdasarkan informasi yang beredar, terakhir kali HJ diketahui sedang menagih ke rumah salah satu nasabah. Lokasi penemuan jasad korban tidak jauh dari tempat tersebut.
Sebelum ditemukan meninggal, HJ sempat berkomunikasi dengan atasannya melalui pesan WhatsApp. Dalam percakapan yang tersebar di media sosial, HJ mengungkapkan rasa takutnya saat dibonceng oleh terduga pelaku.
HJ (21.56): "Jangan ditelepon Bu, karena sementara dia bonceng saya, nanti dia curiga." "Bu, doakan saya."
Atasan (21.56): "Iya hati-hati." "Berdoa."
HJ (21.57): "Aduh, saya takutnya ini orang dendam."
Tak lama setelah percakapan tersebut, komunikasi dengan HJ terputus sekitar pukul 22.00 Wita. Upaya keluarga dan rekan kerja untuk menghubunginya tidak berhasil.
Hingga saat ini, terduga pelaku dan istrinya, yang juga merupakan nasabah korban, masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi.
Meskipun demikian, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Artikel ini telah tayang di
Genz
Editor : Qurrota A'yun