Tasikmalaya, Jawa Barat - Kamis,14 Agustus 2025 — Peringatan Milad ke-120 Pondok Pesantren Suryalaya di Desa Godebak, Pagerageung, Tasikmalaya, diwarnai aksi nyata untuk lingkungan dan keselamatan warga. Ribuan peserta yang terdiri dari santri, masyarakat, komunitas lingkungan, dan relawan, bergabung dalam Gerakan Beberesih Sungai Citanduy (GEBERSUCI) sejak pagi hingga siang.
Namun, perayaan kali ini tak sekadar tentang kebersihan. Pesantren Suryalaya juga menyerahkan empat unit Early Warning System (EWS) kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui BPBD. Perangkat tersebut terdiri dari dua EWS longsor yang ditempatkan di Desa Cineam dan Kutawaringin, satu EWS banjir di depan pesantren, serta satu alarm tsunami untuk Desa Ciheras, Cipatujah.
Kolaborasi Teknologi untuk Keselamatan
KH. Akhmad Masykur Firdaus Arifin, sesepuh pesantren, menuturkan bahwa pengadaan teknologi ini merupakan hasil kerja sama dengan pihak yang ahli memproduksi perangkat EWS berbasis Internet of Things (IoT). “Tujuannya agar warga mendapat peringatan dini dan bisa segera mengantisipasi sebelum bencana datang,” jelasnya.
Pujian dari Pemerintah
Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, Tasikmalaya berada di zona rawan bencana sehingga dukungan teknologi sangat penting. Ia berharap sektor pendidikan, industri, dan komunitas bisa mengikuti langkah Pesantren Suryalaya dalam memperkuat kesiapsiagaan daerah.
Inspirasi dari Pesantren
Dengan menggabungkan nilai keagamaan, aksi lingkungan, dan inovasi teknologi, Pesantren Suryalaya menunjukkan bahwa lembaga pendidikan dapat menjadi motor penggerak perubahan. Dari menjaga kebersihan sungai hingga menghadirkan sistem peringatan dini bencana, pesantren ini memberikan teladan bahwa kepedulian pada sesama bisa diwujudkan dalam banyak bentuk.
Artikel ini telah tayang di
Genz.co.id