TUA0TfC6GSG5GSr9GUOpTpY6TY==

Transformasi Credit Scoring: CBI Dorong Sinergi Data dan Teknologi untuk Fintech Lending Lebih Aman

Genz.co.id – Di tengah pesatnya pertumbuhan industri fintech lending yang mencatat outstanding pembiayaan sebesar Rp80,9 triliun pada April 2025, tantangan utama tak lagi sekadar ekspansi, melainkan juga kualitas risiko dan kelayakan kredit.

Menanggapi hal tersebut, Credit Bureau Indonesia (CBI) menegaskan pentingnya inovasi dalam sistem credit scoring digital yang akurat, adaptif, dan real-time. Hal ini disampaikan dalam forum Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh OJK dengan tema “Penguatan Kualitas Penilaian Pendanaan Penyelenggara LPBBTI”.

CBI: Scoring Digital Harus Dinamis, Bukan Sekadar Riwayat Kredit

Presiden Direktur CBI, Anton K. Adiwibowo, menyampaikan bahwa pendekatan konvensional dalam menilai risiko kredit sudah tak lagi memadai.

> “Credit scoring sekarang harus dinamis, memanfaatkan teknologi seperti machine learning, behavioral analytics, dan data digital nasabah untuk menyajikan hasil penilaian yang cepat, akurat, dan relevan,” jelasnya.



Sistem CBI mendukung proses verifikasi dan pemantauan portofolio pinjaman fintech dengan integrasi data multi-sumber seperti e-KYC, telco, dan aktivitas digital lainnya.

POJK 40/2024: Wajibkan Data Pihak Ketiga untuk Scoring Fintech

Dalam diskusi, Asosiasi Pengelola Informasi Kredit (APiiK) juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penerapan POJK 40/2024 dinilai menjadi momentum penguatan sistem penilaian risiko berbasis data pihak ketiga.

APiiK menyebut bahwa ke depan, penyedia informasi kredit harus menjadi infrastruktur digital yang tidak hanya cepat dan aman, tetapi juga mampu memberikan real-time risk insight yang membantu fintech dalam proses approval otomatis.

Menuju Scoring yang Inklusif: Sasar Unbanked dan UMKM

Tantangan berikutnya adalah menjangkau masyarakat yang belum memiliki riwayat kredit formal. Model penilaian berbasis:

Behavioral scoring

Device & telco footprint

Data e-commerce dan aplikasi


...menjadi solusi untuk memberikan akses keuangan bagi unbanked, pekerja informal, dan pelaku usaha mikro.

Dengan dukungan dari biro kredit seperti CBI, pelaku fintech juga diharapkan mampu mengembangkan fitur inovatif seperti:

Early warning system

Limit pinjaman dinamis

Harga bunga berbasis risiko (risk-based pricing)


Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menekan rasio gagal bayar (TWP90), tetapi juga memperkuat ketahanan industri keuangan digital nasional.


---

Tentang CBI

Credit Bureau Indonesia (CBI) adalah biro kredit berizin OJK yang berdiri sejak 2014. CBI menyediakan layanan informasi kredit dan analitik berbasis data untuk mendukung keputusan pinjaman yang lebih aman, akurat, dan inklusif bagi semua pelaku industri keuangan di Indonesia.


---

Tagar & SEO Keywords:

credit scoring fintech 2025, CBI Indonesia, OJK fintech lending, TWP90 fintech, data kredit digital, POJK 40/2024, behavioral scoring, fintech UMKM, scoring unbanked, verifikasi digital kredit


---

Siap untuk versi infografis, headline breaking news, atau versi pendek untuk push-notifikasi? Saya bisa bantu siapkan juga.

Type above and press Enter to search.